Halaman
87
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
VII
Kabut Asap
Kabut asap disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor alam yaitu suhu
udara yang tinggi menyebabkan kebakaran hutan. Kedua, faktor manusia yaitu
pembukaan lahan baru dengan cara membakar hutan tersebut. Kabut asap
merugikan berbagai pihak, baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Kamu dapat memperoleh informasi tentang kerugian yang disebabkan kabut
asap dengan membaca ekstensif bacaan.
Repro:
Kompas
, Sabtu 14 Oktober 2006
Perhatikan gambar berikut ini!
88
Pelajaran VII Kabut Asap
Membaca Ekstensif
Kamu akan membaca ekstensif menemukan masalah utama dari berbagai
berita yang bertopik sama dan menentukan perbedaan cara penyajian
informasi.
Ada dua hal yang bisa di-
cari dengan membaca ekstensif.
1.
Mencari persamaan dan
perbedaan informasi dalam
beberapa teks bertopik sama.
2.
Memecahkan masalah
berdasarkan bahan lebih
dari satu.
Informasi
adalah kabar
atau berita tentang sesuatu. Hal-
hal yang perlu diperhatikan
dalam menemukan informasi
seperti berikut.
1.
Siapa yang diberitakan.
2.
Peristiwa apa yang di-
beritakan.
3.
Tempat terjadinya peristiwa.
4.
Kapan peristiwa tersebut
terjadi.
5.
Mengapa peristiwa tersebut
terjadi.
6.
Bagaimana peristiwa ter-
sebut terjadi.
Kamu dapat mengetahui akibat kabut asap yang merugikan banyak orang
melalui membaca artikel tentang kabut asap. Kamu dapat membaca secara
ekstensif. Apakah membaca ekstensif itu? Untuk mengetahui cara membaca
ekstensif, pahami penjelasan berikut ini!
Cara Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tujuan membaca ekstensif
yaitu untuk memahami isi bacaan yang penting-penting dengan
cepat.
Membaca ekstensif dapat dilakukan dengan cara seperti di
bawah ini.
1.
Mencari topik yang sama dari berbagai media.
2.
Mengumpulkan beberapa bacaan yang bertopik sama.
3.
Membaca sekilas judul bacaan tersebut.
4.
Membaca paragraf pertama dan terakhir. Biasanya pada
kedua paragraf tersebut mengemukakan masalah utama.
5.
Meneliti secara sekilas petunjuk-petunjuk lain mengenai
informasi yang dibicarakan dalam bacaan tersebut.
Setelah membaca secara ekstensif teks bacaan, kamu dapat
menemukan masalah yang dibahas. Kemudian, kamu dapat
menyimpulkan kesamaan masalah dari kedua bacaan. Cara
menyimpulkan kesamaan masalah sebagai berikut.
1.
Mendata masalah tiap-tiap berita.
2.
Menentukan masalah utama tiap-tiap berita.
3.
Membandingkan masalah dan menyimpulkan kesamaan
masalah tersebut.
89
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Bacalah bacaan berikut!
Bacaan 1
Indonesia Minta Maaf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas
nama pemerintah meminta maaf kepada masyarakat
Indonesia dan kepada
negara-negara tetangga,
khususnya Malay
sia dan Singapura. Permintaan
maaf disampaikan karena asap akibat kebakaran
dan pembakaran lahan di Sumatra dan Kalimantan
dalam batas-batas tertentu masih mengganggu.
Meski upaya pemadaman terus dilakukan. Hal ini
ditegaskan oleh SBY dalam jumpa pers seusai rapat
koordinasi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 12
Oktober 2006.
Bencana asap yang dampaknya hingga ke
negara tetangga ini, menurut Presiden, disebabkan
lima hal. Pertama, cuaca panas (suhu udara
mencapai 37 derajat celcius) sehingga mudah terjadi
kebakaran lahan. Kedua, beberapa kasus kebakaran
lahan, itu bukan karena kesalahan manusia, tetapi
karena lahan-lahan gambut yang memiliki titik api.
Ketiga, pelanggaran oleh perusahaan perkebunan
saat membuka lahan dengan membakar.
Penyebab keempat adalah kultur masyarakat
lokal yang masih menganggap membuka lahan
dengan membakar sebagai hal biasa. Kelima, ada
keterbatasan dana dari masyarakat untuk membuka
lahan dengan menggunakan cara-cara yang tepat.
Untuk upaya bersama, akan digelar pertemuan
dengan menteri lingkungan hidup negara ASEAN di
Pekanbaru, Riau, 13 Oktober 2006. Dalam
pertemuan itu akan dibahas kerja sama dan
kontribusi masing-masing. Dirancang pula
pertemuan para ahli mengenai teknologi dan
metodologi penanganan asap.
Sumber:
Kompas
, 21 Oktober 2006
Telepon PM Singapura SBY Minta Maaf
Bacaan 2
Kabut asap di Sumatra dan Kalimantan benar-
benar membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) tidak enak hati kepada para pemimpin negara
tetangga. Secara khusus dia menelepon Perdana
Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, untuk
meminta maaf atas pencemaran asap dari hutan In-
donesia tersebut.
Percakapan telepon itu dilakukan SBY sebagai
respon atas surat protes yang dikirimkan pemerintah
Singapura kepada pemerintah Indonesia mengenai
kabut asap yang mengganggu warga Singapura.
SBY menelepon PM Singapura pada tanggal 12
Oktober 2006 pukul 12.00. Hal ini dijelaskan Juru
Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Kantor
Presiden.
Dalam percakapan selama 10 menit tersebut,
SBY menjelaskan faktor-faktor penyebab kebakaran
dan asap yang sangat menganggu itu. Misalnya, soal
suhu udara yang sangat panas yang mencapai 37
derajat celcius hingga pembukaan lahan dengan cara
membakar hutan.
Kedua pemimpin itu juga membahas kerja sama
untuk melenyapkan asap tersebut. Presiden juga
memastikan bahwa Indonesia akan mengesahkan
ASEAN
Agreement on Transboundary Haze Pollu-
tion
. Perjanjian tersebut merupakan perjanjian tingkat
regional pertama di dunia yang mensyaratkan
kelompok negara bekerja sama menanggulangi asap
lintas batas akibat kebakaran hutan dan lahan.
Sumber:
Jawa Pos
, 13 Oktober 2006
Lakukan kegiatan berikut!
1.
Catatlah informasi dari kedua bacaan tersebut!
2.
Bertanya jawablah mengenai permasalahan yang ada pada tiap-tiap berita
dengan teman sebangkumu!
3.
Bandingkan informasi dari kedua bacaan tersebut!
a.
Bertanya jawablah mengenai masalah utama pada tiap-tiap berita
dengan teman sebangkumu!
b.
Simpulkan kesamaan masalah pada kedua bacaan tersebut!
90
Pelajaran VII Kabut Asap
Menulis Rangkuman Isi Buku Ilmu Pengetahuan
Populer
Kamu akan menulis isi buku ilmu pengetahuan populer dan menggunakan
kata kajian dan kata populer.
”Kota kita adalah tempat yang indah untuk ditempati; di
mana lagi Anda dapat melihat udara yang Anda hirup?”
Pernahkah Anda mendengar gurauan ini? Gurauan ini
memang tidak lucu. Udara yang penuh asap dalam bayang-
bayang kuning, cokelat atau abu-abu yang menjemukan
merupakan hal yang lazim terdapat di beberapa kota besar di
dunia. Gas-gas dan partikel yang membuat suramnya
pemandangan juga merusak pohon-pohonan, merusak pakaian
dan benda-benda lain, membuat mata
Anda p
edih dan
menambah kemungkinan Anda menderita penyakit pernapasan.
Kenyataannya memang ada jenis-jenis pencemaran udara
lain yang bahkan lebih berbahaya lagi. Setiap hari mobil kita,
kota kita ,dan industri kita mengeluarkan sejumlah zat
yang tak
tampak ke udara. Hal itu mungkin
tidak memberikan akibat yang
cepat dirasakan.
Akan tetapi, selama bertahun-tahun
menghirup
udara semacam itu dapat membuat
Anda sakit parah dan bahkan
mungkin
membuat Anda mati.
Zat-Zat Pencemar
Apakah yang disebut pencemaran itu? Pencemaran adalah
keberadaan zat-zat yang mestinya bukan bagian dari komposisi
atmosfer. Terdapat banyak jenis zat pencemar: asap, debu, abu,
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
, Grolier International, hlm. 69
PENCEMARAN UDARA
Industri berat merupakan salah satu sumber utama pencemaran. Dalam gambar tampak pabrik baja mengotori udara se-
buah kota di Jepang yang menyebabkan pemandangan suram dalam wilayah yang luas.
serbuk, berbagai gas, dan zat-zat lain. Banyak di antaranya yang tidak
berasal dari manusia dan kegiatannya. Zat-zat ini memang selalu terdapat
dalam atmosfer. Zat pencemar jenis ini berasal dari tanah dari kegiatan
tanaman dan hewan, dan bahkan dari angkasa luar (debu meteorit). Zat
pencemar jenis ini jarang berbahaya, malahan sering bermanfaat. Tanpa
debu zat atmosfer, misalnya, hujan, dan salju tidak akan pernah turun.
Alam dapat dengan mudah menanggulangi bentuk pencemaran
udaranya sendiri. Pencemar yang lebih berat segera lenyap dari udara.
Hujan–salah satu alat ”anti pencemaran” alami yang paling efektif–dapat
membersihkan debu dan pencemar lainnya dari atmosfer. Partikel dan
gas yang lebih halus mungkin masih tetap berada di udara secara tak
terbatas, yang jauh menyebar luas melalui atmosfer.
Kegiatan-kegiatan manusia mengancam sistem keseimbangan alam
tersebut. Cerobong asap, tempat pembakaran, pabrik, pesawat udara, dan
mobil semuanya mengeluarkan zat pencemar ke udara dalam tingkat yang
selalu meningkat. Banyak ilmuwan khawatir bahwa daur bumi dan
atmosfer mungkin tidak mampu menanggulangi masalah pencemaran
yang meningkat ini.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh ulah manusia telah
mencapai konsentrasi yang berbahaya di banyak wilayah di dunia.
Pencemaran udara ini telah memberikan ancaman yang serius terhadap
kehidupan manusia dan kelangsungan hidup makhluk lain di bumi.
Kamu dapat menulis rangkuman setelah memahami bacaan. Rangkuman
tersebut akan memudahkan kamu mengetahui isi bacaan.
Langkah Membuat Rangkuman
Rangkuman adalah bentuk ringkas dari suatu bacaan. Membuat
rangkuman dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1.
Membaca bacaan secara keseluruhan.
2.
Menentukan butir-butir pokok atau gagasan utama setiap paragraf
dari bacaan yang bersangkutan.
3.
Merangkaikan butir-butir pokok atau gagasan utama tersebut menjadi satu.
4.
Memperbaiki kalimat-kalimat agar menjadi satu rangkaian yang padu
dan layak sebagai rangkuman bacaan.
Pahami bacaan di bawah ini!
91
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
A.
Lakukan kegiatan di bawah ini!
1.
Setelah kamu memahami bacaan ”Pencemaran Udara”, carilah pokok-
pokok pikiran dari bacaan tersebut!
2.
Bahaslah pokok-pokok pikiran yang telah kamu temukan dengan teman
sebangkumu!
3.
Rangkaikan pokok-pokok pikiran bacaan di atas menjadi rangkuman!
4.
Catatlah dalam buku latihanmu!
5.
Tukarkan hasil pekerjaanmu dengan pekerjaan teman sebangkumu!
Koreksilah jika ada kesalahan!
6.
Tukarkan kembali hasil pekerjaan temanmu dengan hasil pekerjaanmu!
Benahi hasil pekerjaanmu jika terdapat kesalahan!
B.
Tugas Kelompok!
1.
Buatlah kelompok yang terdiri atas lima orang!
Pergilah ke perpustakaan sekolahmu, carilah buku ilmu pengetahuan
populer!
2.
Bacalah buku tersebut, kemudian tunjuklah satu temanmu untuk
mencatat pokok-pokok isi buku tersebut!
Kemudian, diskusikan pokok-pokok isi buku ilmu pengetahuan secara
bersama-sama dengan kelompokmu!
3.
Buatlah rangkuman dari buku tersebut!
4.
Kembalilah ke dalam kelas. Kemudian, tukarkan tugas kelompokmu
dengan tugas kelompok lain.
5.
Periksalah tugas dari kelompok lain. Jika ada kesalahan, berilah tanda
garis bawah!
6.
Tukarkan kembali tugas kelompok tersebut. Kemudian, benahi
kesalahan-kesalahan yang ada. Kemudian, kumpulkan kepada gurumu!
Kata Kajian dan Kata Populer
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!
1.
Pencemaran udara memberi ancaman terhadap
ekosistem
di bumi.
2.
Kita harus menjaga
kawasan
hutan lindung supaya tidak terbakar.
Coba bandingkan kata-kata bercetak tebal itu dengan kata-kata bercetak
miring di bawah ini!
1a. Pencemaran udara memberi ancaman terhadap
keanekaragaman suatu
kelompok makhluk hidup
di bumi.
2a. Kita harus menjaga
daerah
hutan lindung supaya tidak terbakar.
Kata bercetak tebal pada kalimat 1 dan 2 disebut kata kajian. Kata-
kata kajian adalah kata-kata yang digunakan oleh kalangan tertentu. Kata-
kata populer adalah kata-kata yang digunakan dan dimengerti oleh seluruh
lapisan masyarakat. Kata-kata populer terdapat pada kalimat 1a dan 2a.
C.
Lakukan kegiatan di bawah ini!
1.
Tentukan kata populer dari kata-kata berikut!
a.
komposisi
b. atmosfer
c.
polusi
2.
Buatlah kalimat menggunakan kata-kata tersebut!
3.
Catatlah dalam buku latihanmu!
92
Pelajaran VII Kabut Asap
Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan
Penolakan Pendapat
Kamu akan menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan
pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan. Kamu juga akan
menggunakan kata baku dan tidak baku.
Contoh kata-kata atau frasa
yang biasa digunakan untuk
menolak pendapat:
a.
kurang sesuai,
b.
kurang sependapat,
c.
belum sesuai dengan
pokok masalah, dan
d.
perlu ditinjau kembali.
Contoh persetujuan pendapat:
a.
Saya rasa pendapat Anda
sesuai dengan pendapat
saya.
b.
Saya setuju dengan pen-
dapat Anda.
Kamu akan menyampaikan pendapat berupa persetujuan, sanggahan, dan
penolakan. Kamu dapat menyampaikan persetujuan, sanggahan, atau
penolakan.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini!
1.
Saya setuju pendapat Anda. Penghijauan akan mengurangi hawa
panas.
2.
Saya kurang sependapat dengan Saudara karena penggundulan
hutan dapat mengakibatkan bencana bagi masyarakat sekitar.
3.
Pendapat Anda bertentangan dengan kenyataan sehingga sulit
diterima secara logis.
A.
Berdasarkan kalimat di atas, coba tunjukkan kalimat yang menyatakan
persetujuan, sanggahan, dan penolakan!
B.
Bahaslah dengan teman sebangkumu!
Bicarakan hal-hal berikut.
1.
Mekanisme atau tata cara pelaksanaan diskusi.
2.
Etika menyampaikan persetujuan dalam diskusi.
3.
Etika menyampaikan sanggahan atau penolakan dalam
diskusi.
Sesuaikan hasil pembahasan tersebut dengan penjelasan berikut!
Mekanisme dan Etika Berdiskusi
Berdiskusi adalah bertukarpikiran tentang masalah khusus dalam
bentuk musyawarah. Pelaksana dalam diskusi terdiri atas ketua
(moderator), penulis (notulis), penyaji masalah (pembicara), dan peserta
diskusi. Ketua (moderator) bertugas memimpin diskusi dan menampung
pendapat atau sanggahan. Seorang penulis (notulis) bertugas mencatat
dan menampung usulan dan sanggahan dari peserta diskusi serta
membuat simpulan hasil diskusi.
Diskusi dapat dilakukan dengan mekanisme atau tata cara
pelaksanaan sebagai berikut.
1.
Sebelum membuka diskusi, moderator memperkenalkan sekretaris
berikut identitasnya, penyaji berikut identitasnya, dan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan diskusi. Terakhir memperkenal-
kan dirinya selaku moderator.
2.
Moderator membuka diskusi dengan uraian pendek. Kemudian,
moderator menyilakan penyaji untuk membacakan makalahnya.
93
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
3.
Selesai penyaji membacakan makalah, kemudian moderator menyilakan
peserta diskusi untuk bertanya dan memberikan pendapat. Apabila
kamu menjadi moderator, kamu harus menyiapkan kalimat-kalimat
yang menyilakan peserta untuk memberikan tanggapan.
Dalam diskusi, pendapat yang disampaikan seseorang belum tentu
diterima peserta lain. Sebaliknya, peserta lain sering menolak atau
menyanggah dan mengajukan pendapat sendiri. Menyanggah pendapat
orang lain harus mengingat hal-hal di bawah ini.
1.
Menghindari emosi, marah, dan prasangka negatif.
2.
Menyanggah pendapat secara objektif, logis, dan jujur.
3.
Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan-
perbandingan yang dapat meyakinkan peserta lain.
4.
Menyampaikan sanggahan atau penolakan secara urut, rinci, teliti dan
tidak berbelit-belit.
Contoh:
(1) Saya kurang sependapat dengan alasan yang diajukan oleh
pembicara pertama, karena . . . .
(2) Menurut pendapat saya, beberapa butir konsep yang diajukan oleh
pemrasaran masih perlu diperbaiki.
Selain menyanggah pendapat, peserta diskusi juga dapat menyetujui
pendapat. Dalam memberikan persetujuan, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan.
1.
Persetujuan dikemukakan dengan menggunakan bahasa yang benar.
2.
Persetujuan didukung dengan bukti atau keterangan yang logis dan
jelas.
3.
Komentar yang melengkapi persetujuan hendaknya tidak berlebihan.
4.
Persetujuan diberikan secara objektif, disertai dengan fakta yang kongkret.
5.
Kalimat yang digunakan harus mudah diterima dan tidak berbelit-belit.
Lakukan kegiatan berikut!
1.
Buatlah kelompok! Pilihlah ketua diskusi dan notulis! Diskusikan
pernyataan-pernyataan berikut!
a.
Membakar sampah di hutan sangat berbahaya karena dapat
menimbulkan kebakaran hutan.
b. Anak-anak seharusnya diberi pengetahuan mengenai cara
melestarikan lingkungan karena akan memberi pengaruh bagi
kesehatannya.
c.
Acara ”kumpul-kumpul” di hutan lindung dengan teman-teman
dapat merusak kelestarian dan kebersihan di hutan tersebut.
2.
a
Majulah ke depan kelas bersama dengan kelompokmu untuk
mendiskusikan masalah yang telah dipilih kelompokmu!
b.
Kemukakan pendapatmu dalam diskusi tersebut!
94
Pelajaran VII Kabut Asap
c.
Kemukakan pula tanggapanmu atas pendapat yang dikemukakan
dalam diskusi!
d. Jika tidak setuju, kamu boleh mengemukakan sanggahan.
3.
a.
Kelompok yang lain mengamati mekanisme diskusi tersebut!
b.
Setelah diskusi selesai, tiap-tiap kelompok mendiskusikan etika
menyampaikan pendapat dan sanggahan melalui pengamatan
model diskusi yang telah diperagakan oleh kelompokmu!
4.
Tunjukkan contoh, fakta, data, ilustrasi, ataupun perbandingannya.
Dalam diskusi tersebut tentu ada banyak usul ataupun sanggahan.
Entah usul atau sanggahan yan bersifat negatif atau positif, ditolak,
diterima, atau bahkan salah sama sekali. Notulis telah mencatat
hasilnya. Berdasar catatan-catatan notulis tersebut, buatlah rangkuman
hasil diskusi kelompokmu!
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!
1.
Sanggahan harus
objektip
, logis, dan jujur.
2.
Diskusi panel sifatnya tidak begitu
formil
, biasanya melibatkan
beberapa pakar dari disiplin ilmu sebagai pembicara.
Kata bercetak miring tersebut merupakan kata yang dinyatakan tidak baku.
Kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah atau ragam bahasa yang
ditentukan atau dilazimkan. Kata tidak baku memiliki pengertian yang
sebaliknya dari kata baku.
Sebuah kata dinyatakan tidak baku karena berbagai alasan.
1.
Tidak baku karena penulisannya.
2.
Tidak baku karena kata tersebut tidak sesuai dengan kata-kata yang
telah dituliskan dalam kamus (
Kamus Besar Bahasa Indonesia
).
3.
Tidak baku karena kesalahan pengindonesiaan kata-kata serapan dari
bahasa asing.
4.
Kata-kata yang biasa digunakan dalam percakapan tidak baku
digunakan dalam bahasa tulis.
C.
Benahilah kata-kata tidak baku di bawah ini menjadi kata-kata baku!
a.
Peserta diskusi harus sopan, tertib, dan sportip.
b.
Kamu harus berfikir logis terhadap semua pendapat dalam diskusi.
c.
Sarasehan yang diselenggarakan di Balai Desa Krapyak bersifat non
formal.
d. Kamu harus menggunakan metoda diskusi dengan benar!
e.
Peserta diskusi panel tidak dipungut beaya.
95
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Tokoh, Penokohan, Tema, Latar, dan Alur
1.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan individu atau orang yang diceritakan dalam novel.
Tokoh dalam novel memiliki sifat atau watak yang berbeda-beda. Ada
yang bersifat baik, rendah hati, sabar, jujur, atau suka menolong.
Sebaliknya, ada tokoh yang bersifat jahat, ceroboh, licik, atau sombong.
Penggambaran watak atau sifat tokoh oleh pengarang disebut
perwatakan.
Pengarang dapat menggambarkan sifat atau karakter tokoh melalui
berbagai cara seperti di bawah ini.
a.
Penggambaran bentuk lahir tokoh. Pengarang menggambarkan
karakter tokoh dari segi lahiriah yang meliputi keadaan fisik atau
bentuk tubuh, tingkah laku, cara berpakaian, serta yang dikenakan
atau yang dibawanya.
b. Penggambaran jalan pikiran tokoh atau yang terlintas dalam
pikirannya.
c.
Penggambaran reaksi tokoh terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi. Penggambaran ini merupakan paparan tentang cara tokoh
menanggapi suatu masalah atau peristiwa yang terjadi.
d. Penggambaran keadaan sekitar tokoh. Penggambaran ini
merupakan paparan tentang lingkungan atau tokoh lain yang
sangat erat hubungannya dengan tokoh.
Jenis tokoh novel meliputi tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh
utama adalah tokoh yang menggerakkan cerita dalam novel. Tokoh
utama dibagi dua macam yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang memiliki ide, gagasan, atau perbuatan
yang baik.Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang tokoh
protagonis. Tokoh sampingan merupakan tokoh yang kehadirannya
membantu tokoh utama.
2.
Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari penyusunan suatu
cerita. Tema yang diungkapkan pengarang dalam sebuah cerita ada
bermacam-macam, misalnya asmara, kesedihan, misteri, ke-
pahlawanan, dan kegembiraan.
3.
Latar
Latar atau
setting
merupakan keterangan atau rujukan latar peristiwa
atau kejadian yang terjadi dalam cerita atau karya sastra. Berikut ini
jenis latar dalam karya sastra.
a.
Latar waktu berkaitan dengan waktu, seperti pagi hari, siang hari,
dan jam.
b.
Latar tempat berkaitan dengan tempat, seperti desa, kota, laut,
dan rumah.
Mendengarkan Pembacaan Kutipan Novel Terjemahan
Kamu akan mendengarkan pembacaan kutipan novel terjemahan.
Kemudian, kamu akan menentukan karakter tokohnya, mendeskripsikan
alur, menyimpulkan tema dan latar novel, serta menggunakan kata serapan.
96
Pelajaran VII Kabut Asap
A.
Dengarkan pembacaan kutipan novel remaja terjemahan berikut! Catatlah hal-hal
mengenai:
1.
tokoh
4.
latar
2.
watak
5.
alur
3.
tema
B.
Bahaslah dengan teman sebangkumu!
1.
Tokoh utama dan tokoh sampingan yang terdapat pada novel
terjemahan tersebut!
2.
Tentukan karakter tokoh-tokoh!
3.
Tunjukkan pula kalimat yang membuktikan karakter tokoh-tokoh!
C.
Lakukan kegiatan berikut!
1.
Simpulkan ide utama/tema dalam kutipan novel terjemahan tersebut!
2.
Tentukan latar dalam novel terjemahan tersebut!
c.
Latar suasana berkaitan dengan suasana atau keadaan
peristiwa dalam karya sastra, seperti suasana sedih,
suasana gembira, suasana takut, dan perang.
4.
Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk
satu kesatuan sebab akibat yang disebut cerita.
Alur dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut.
a.
Tahap penyituasian
Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita atau
pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk
melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b.
Tahap pemunculan konflik
Tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik, dan
konflik itu sendiri akan berkembang menjadi konflik-
konflik pada tahap berikutnya.
c.
Tahap peningkatan konflik
Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya
semakin berkembang. Peristiwa-peristiwa yang menjadi
inti cerita semakin mencengangkan dan menegangkan.
d.
Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para
tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks
sebuah cerita akan dialami oleh tokoh-tokoh utama yang
berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik
utama.
e.
Tahap penyelesaian
Konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian,
ketegangan dikendorkan. Konflik-konflik tambahan (jika
ada) juga diberi jalan keluar, cerita diakhiri.
Macam-macam alur cerita.
1.
Alur maju
Bagian alur disajikan se-
cara berurutan dari tahap
perkenalan atau pengantar,
dilanjutkan dengan tahap
penampilan masalah, dan
diakhiri dengan tahap
penyelesaian.
2.
Alur mundur
Alur ini disusun dengan
mendahulukan tahap
penyelesaian, lalu disusul
dengan tahap-tahap yang
lain, yang menceritakan
peristiwa-peristiwa yang
mendahului.
3.
Alur gabungan
Alur ini merupakan per-
paduan antara alur maju
dan alur mundur. Maksud-
nya, susunan penyajian
urutan peristiwa diawali
dengan puncak ketegang-
an, lalu dilanjutkan dengan
perkenalan, dan diakhiri
dengan penyelesaian.
8
Teks Mendengarkan (halaman 166)
97
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Rangkuman
Buku cerita dan novel merupakan sumber bacaan. Novel tersebut lebih enak
dibaca jika mengetahui unsur-unsur intrinsik novel. Unsur-unsur intrinsik novel
meliputi tokoh dan penokohan, latar, tema, alur, amanat, dan sudut pandang.
Dengan pengetahuan tersebut, kamu lebih mudah memahami isi novel.
Ada berbagai informasi atau pendapat yang terdapat dalam bacaan. Kamu
terkadang kurang setuju dengan pendapat dalam bacaan tersebut. Kamu dapat
menjadikan pendapat (permasalahan) dalam bacaan untuk bahan diskusi. Kamu
dapat menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam
diskusi. Namun, penyampaian persetujuan, sanggahan, dan penolakan harus
berdasarkan mekanisme dan etika berdiskusi. Kamu harus menggunakan bahasa
yang santun, memberi alasan yang logis, dan menolak secara objektif.
Kamu sering membaca surat kabar atau majalah. Ada bermacam-macam
surat kabar dan majalah. Setiap surat kabar atau majalah memiliki perbedaam
dalam menyajikan berita atau informasi. Namun, inti informasi yang diberikan
sama. Kamu dapat menemukan masalah dan informasi dari berbagai media
yang berbeda. Kamu perlu membaca bacaan tersebut secara ekstensif. Dengan
membaca ekstensif, kamu akan menemukan informasi dari berbagai media
dengan topik yang sama. Kamu dapat mengetahui perbedaan penyajian dan
kesamaan informasi yang ditulis.
Membaca surat kabar atau majalah itu bermanfaat. Namun, membaca buku
itu penting. Buku yang dibaca meliputi buku pelajaran, buku pengetahuan, atau
buku-buku umum. Salah satu buku yang perlu dibaca adalah buku ilmu
pengetahuan populer. Buku ini memberikan pengetahuan tentang berbagai hal.
Setelah membaca buku, catatlah informasi penting dalam buku tersebut.
Mencatat informasi penting bacaan disebut merangkum. Rangkuman tersebut
dapat membuatmu teringat isi bacaan yang telah dibaca. Rangkuman itu berisi
pokok-pokok informasi yang terdapat dalam bacaan.
D.
Bahaslah kembali hal-hal berikut dengan teman sebangkumu!
1.
Tahap-tahap alur dalam novel terjemahan tersebut!
2.
Jenis alur serta bukti deskripsi pada setiap tahapannya!
Pada pelajaran ini kamu telah membaca intensif, merangkum buku ilmu
pengetahuan populer, dan menentukan tokoh, penokohan, tema, latar, serta
alur. Apakah kamu dapat menguasai pembelajaran tersebut dengan baik. Jika
belum
, teruslah belajar agar kamu tidak tertinggal dari teman lain.
Refleksi
98
Pelajaran VII Kabut Asap
Evaluasi Pelajaran VII
1.
Bacalah bacaan berikut ini!
a.
Sebutkan persamaan informasi dari kedua bacaan berikut ini!
b.
Adakah perbedaan informasi dari kedua bacaan berikut ini?
Bacaan 1
Mengalahkan Ombak dengan Bakau
Desa Bedono di pesisir Demak itu sudah punya
hubungan dengan bakau. Memang akar-akar bakau
itu belum cukup tangguh. Tanpa bakau, Bedono
sudah lenyap digerus ombak. Kedekatan warga
Bedono dengan bakau atau mangrove belum lama.
Semula warga bahkan menganggap remeh tanaman
pantai ini. Seluruh bakau di wilayah itu dibabat.
Tidak mudah menumbuhkan bakau, yang
dikenal lambat tumbuh. Butuh waktu lima tahun agar
akarnya tangguh menahan gempuran ombak. Maka,
sebelum penanaman bibit, warga menyiapkan alat
pemecah gelombang dari bambu.
Abrasi tidak hanya terjadi di Bedono. Departeman
Kelautan dan Perikanan mencatat erosi pantai banyak
terjadi di pesisir utara Jawa, pantai barat, dan timur
Nangroe Aceh Darussalam. Tentu saja abrasi adalah
cerita menyedihkan bagi Indonesia yang merupakan
negara dengan ekosistem mangrove paling kaya di
dunia.
Disadur dari:
Tempo
, 12 November 2006
Bacaan 2
Abrasi Pantura Jateng Capai 4.750 Ha
Abrasi di kawasan pantai utara (pantura) Jateng
sudah memprihatinkan, karena telah mencapai 4.750
hektare. Pemerintah Provinsi Jateng selama 2006
berupaya menanggulangi kerusakan pantai dengan
cara membangun sabuk pantai dan penanaman
pohon bakau (mangrove).
Upaya pencegahan kerusakan pantai juga
dilakukan di Kelurahan Bedono di pesisir Demak
dengan menanam mangrove sebanyak 2.000 batang
di Desa Suradadi dan Kabupaten Jepara sebanyak
21.770 batang.
Selain itu, untuk wilayah Kabupaten
Brebes dan
Kota Tegal dilakukan penyusunan
strategi induk
pengelolaan lingkungan pesisir. Direncanakan pada
2007 dilakukan penambahan penanaman bibit pohon
bakau sejumlah 25.000 batang, pembuatan rumah
kepiting bakau, dan penguatan sabuk pantai di
Kendal.
Disadur dari: ANTARA News, 5 Desember 2006
2.
Tentukan bentuk baku dari kata di bawah ini. Kemudian, buatlah kalimat
dengan bentuk baku kata-kata tersebut!
a.
nasehat
d. nafas
b. kwantitas
e.
anggauta
c.
erobik
f.
aktifitas
3.
Tentukan mana yang termasuk kata kajian dan kata populer. Kemudian,
buatlah kalimat berdasarkan kata-kata tersebut!
a.
habitat
d. lingkungan
b.
pencemaran udara
e.
diskusi
c.
hutan bakau